Kamis, 02 Juli 2009

Pembukaan Rapimnas 2009

Pidato Presiden
Hotel Mercure, Jakarta, Selasa, 23 Juni 2009
Sambutan Pembukaan Rapimnas Pemuda Panca Marga



TRANSKRIPSI
SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PADA ACARA
PERESMIAN PEMBUKAAN
RAPAT PIMPINAN NASIONAL (RAPIMNAS)
PEMUDA PANCA MARGA (PPM)
HOTEL MERCURE-ANCOL, 23 JUNI 2009





Bismilahirrahmanirrahim,
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh,
Salam sejahtera untuk kita semua,

Yang saya hormati para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Kepala Staf Umum TNI, Wakapolri,
Yang saya hormati Sekretaris Jenderal LPRI dan para sesepuh, veteran pejuang negara,
Yang saya hormati Saudara Wakil Gubernur DKI Jakarta,
Yang saya cintai Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Panca Marga, para senior Pemuda Panca Marga, para Pimpinan Organisasi Kepemudaan, Keluarga Besar Pemuda Panca Marga yang saya cintai dan saya banggakan,

Pada kesempatan yang baik dan semoga senantiasa penuh berkah ini, marilah sekali lagi kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena kepada kita masih diberikan kesempatan, kekuatan dan semoga kesehatan untuk melanjutkan karya, tugas dan pengabdian kita kepada masyarakat, bangsa dan negara tercinta.


Kita juga bersyukur ke hadirat Allah SWT, karena dapat bersama-sama menghadiri Pembukaan Rapat Pimpinan Nasional Pemuda Panca Marga yang dilaksanakan pada tahun 2009 ini.

Saya didampingi oleh sejumlah menteri disamping Menteri Pemuda dan Olahraga dan Sekretaris Kabinet, mengingat topik yang akan diangkat oleh Rapimnas Pamuda Panca Marga kali ini adalah menyangkut keutuhan NKRI, saya didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan dan Menteri Pertahanan serta Kasum TNI dan Wakapolri dan karena Pemuda Panca Marga juga ingin terus berkontribusi dalam peningkatan kesejahteraan rakyat, sebagaimana menjadi tema pula dalam Rapimnas ini saya didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat. Dengan demikian apa yang sampaikan pada acara yang penting ini kiranya juga nanti bisa menjadikan upaya kita bersama untuk benar-benar menjaga kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan terus meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.

Kepada Peserta Rapimnas, saya juga mengucapkan selamat datang di Jakarta, selamat melaksanakan Rapimnas, semoga Rapat Pimpinan ini lebih meningkatkan lagi tekad, semangat dan pengabdian Pemuda Panca Marga kepada bangsa dan negara tercinta.

Saya juga berharap hasil dari Rapimnas ini, terutama yang berkaitan dengan kehidupan bernegara di masa depan juga dapat disumbangkan kepada negara, kepada pemerintah dan tentunya kepada presiden terpilih siapapun presiden terpilih itu sebagai kecintaan dan sumbangsih Pemuda Panca Marga kepada bangsa dan negaranya.

Hadirin yang saya hormati,
Khususnya kepada Keluarga Besar Pemuda Panca Marga atas nama negara, atas nama pemerintah dan selaku pribadi saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas pengabdian yang dilakukan sejak berdirinya Pemuda Panca Marga hingga hari ini, dengan harapan agar pengabdian itu terus dilanjutkan karena kita ingin masa depan negara kita lebih baik dari sekarang ini. Warisi jiwa kepejuangan para veteran, ayahanda-ayahanda kita, ibunda-ibunda kita yang telah mengorbankan jiwa raga, yang telah berbuat yang terbaik pada jamannya untuk mengisi kemerdekaan, untuk membangun kehidupan bangsa dan negara ke arah yang lebih baik.

Saudara-saudara,
Tema yang diangkat dalam Rapimnas kali ini saya kira relevan, kontekstual dan sesuai dengan apa yang sedang dilaksanakan oleh bangsa kita utamanya dalam pemilihan umum tahun 2009 ini.

Kalau yang kalimat pertama itu sepenuhnya saya serahkan kepada Saudara-saudara Keluarga Besar Pemuda Panca Marga, kita serahkan kepada rakyat Indonesia sambil tentunya menunggu keputusan Tuhan Yang Maha Kuasa siapa yang akan dipilih nanti untuk memimpin negara ini 5 tahun ke depan.

Tugas saya adalah untuk merespon dua hal yang di bawah, yang saya kira sangat penting, yang itu menjadi kepedulian kita semua bagaimana kehidupan kita ini makin ke depan makin sejahtera dan tentunya bagaimana negara yang kita proklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 tetap tegak berdiri, merdeka, bersatu dan berdaulat, dan tentunya juga adil dan makmur. Demikian. Demikian cita-cita para pendiri republik yang tercantum dalam pembukaan Undang Undang Dasar 1945.

Saudara-saudara,
Rasanya cocok, tepat, relevan kalau Pemuda Panca Marga mengangkat permasalahan kedaulatan, kemandirian, keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan juga cocok kalau sebagai agen pembangunan, Pemuda Panca Marga juga sangat perduli dan ikut mengambil bagian dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia.

Saya menangkap butir-butir pidato dari Saudara Erdin Odang tadi dan mudah-mudahan kita semua sungguh bisa menjaga kedaulatan dan keutuhan negara yang sama-sama kita cintai. Oleh karena itu dalam sambutan saya ini, saya ingin menyampaikan tiga hal secara singkat yang berkaitan dengan tema yang diangkat dalam Rapimnas ini.

Pertama adalah saya mulai dari yang menjadi hajat hidup orang banyak yaitu kesejahteraan rakyat, karena kita mambangun tujuannya adalah agar rakyat kita makin sejahtera.

Yang kedua, saya ingin menyampaikan bagaimana kita semua harus bersama-sama menjaga kedaulatan negara kita.

Sedangkan yang ketiga, ini persoalan yang juga sangat penting apalagi kita hidup dalam era globalisasi sebagaimana yang saya sampaikan dalam pidato hari Kebangkitan Nasional tahun lalu yaitu soal kemandirian kita sebagai bangsa yang berdaulat. Saya ingin menyampaikan satu persatu secara ringkas.

Saudara-saudara,
Kalau kita bicara kesejahteraan rakyat bukan hanya yang nampak serba lahir tetapi juga yang ada dalam batin, dalam pikiran, dalam hati rakyat kita. Oleh karena itu yang saya sampaikan ini satu demi satu tidak akan saya rinci karena Saudara sudah memahami semua adalah elemen utuh kalau kita bicara kesejahteraan rakyat.

Pertama pangan. Alhamdulillah, kita makin memiliki ketahanan pangan yang tinggi. Bukan hanya berswasembada beras tetapi kita sudah mencapai produksi berlebih atau surplus pada beras, swasembada jagung, swasembada gula konsumsi tinggal kedelai dan daging sapi, yang lainnya sudah, daging ayam, telor, cabe, bawang, sayur, buah bahkan kita mengekspor sandang. Saya kira, alhamdulillah, kita tidak lagi mengalami kesulitan mengkonsumsi sandang, papan terus kita lakukan untuk meningkatkan kepemilikan rumah dan pemerintah memberikan bantuan dengan kebijakan yang tepat bagi saudara-saudara kita yang tidak berkemampuan untuk membangun rumahnya sendiri dengan berbagai macam scheme dan kredit untuk perumahan rakyat atau rumah sederhana baik satu lantai maupun yang susun.

Kemudian penghasilan, ukuran dari kesejahteraan, income, orang seorang terus kita tingkatkan bukan hanya pegawai, bukan hanya guru, bukan hanya TNI, bukan hanya Polri, bukan hanya karyawan swasta tapi juga petani, nilai tukarnya, juga buruh, upahnya, nelayan, semua. Yang miskin pun kita berikan bantuan langsung agar dia memiliki daya beli dan penghasilannya relatif layak untuk kehidupan sehari-harinya.

Pendidikan. Tidak ada yang meragukan kita melakukan reformasi dibidang pendidikan dalam 4 tahun ini. Bukan hanya anggaran yang mencapai 20 persen tetapi berbagai unsur pendidikan kita bongkar dan kita tingkatkan.

Kesehatan. Saya kira sama dengan pendidikan, kita ingin lebih berkualitas, lebih murah, lebih mudah berobatnya dan yang miskin kita gratiskan.

Lapangan pekerjaan. Kalau pendidikan diberikan kepada mereka-mereka. Kalau kesehatan, kita berikan kepada warga kita, mereka punya paling tidak kemampuan untuk mencari lapangan pekerjaan. Oleh karena itu ini kebutuhan dasar. Pendidikan, kesehatan agar dia bisa mendapatkan lapangan pekerjaan. Dengan lapangan pekerjaan dia punya penghasilan, dengan punya penghasilan kembali hidupnya makin layak.

Energi, juga elemen sekarang dari kesejahteraan rakyat. Tanpa energi, tanpa listrik, tanpa bahan bakar tidak mungkin rumah tangga bisa hidup layak.

Rasa aman jangan lupa. Rasa aman, tidak ada artinya kecukupan dari segi materi tapi hidupnya tidak aman karena kejahatan, karena gangguan, karena kerusuhan dan hal-hal yang mengancam ketentraman serta keamanan orang seorang, masyarakat kita. Oleh karena itu, itu juga menjadi sasaran dalam bidang kesejahteraan rakyat.

Keadilan sangat-sangat penting. Tidak boleh ada ketidakadilan dalam segi hukum, di muka hukum, equality before the low, bukan retorika tapi kita jalankan. Keadilan gender, kita berikan kesempatan kepada siapapun laki-laki atau perempuan dan tidak ada lagi diskriminasi. Itu amanah Undang Undang Dasar, itu pilar kehidupan kita, Bhinneka Tunggal Ika.

Dan yang terakhir unsur kesejahteraan dalam lingkungan. Bangsa kita tidak sejahtera kalau lingkungannya terancam, masa depan kita, tanah air kita, bumi kita, anak cucu kita. Sebelas elemen itulah paling tidak yang akan menjadi sasaran sekarang sudah kita lakukan dan tentunya ke depan 5 tahun lagi, 5 tahun lagi, 5 tahun lagi menjadi tugas generasi yang akan datang, terus meningkatkan tingkat kesejahteraan rakyat Indonesia. Paling tidak sebelas elemen yang saya sampaikan tadi. Itulah kurang lebih kalau kita bicara kesejahteraan rakyat Indonesia.

Saudara-saudara,
Saya ingin masuk bagian kedua tentang kedaulatan, NKRI. Saya hanya ingin masuk pada beberapa elemen saja menyangkut kedaulatan ini.

Pertama adalah keutuhan wilayah. Tidak ada satupun diantara kita yang merelakan satu jengkal tanah pun, satu jengkal wilayah lautan pun yang bisa, yang boleh kita lepaskan kepada bangsa lain, kepada negara lain.

Ke dalam negeri tidak ada gerakan separatisme yang kita benarkan. Merah putih harus berkibar dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote. Bahwa menyelesaikan separatisme tidak harus dengan cara militer, dimungkinkan. Yang penting tujuannya utuh, NKRI. Yang penting merah putih berkibar, kalau dengan cara damai, dengan deplomasi, dengan pendekatan diantara sesama warga bangsa bisa selesai, itu yang lebih bermartabat. Kalau tidak ada cara lain tentu dengan pendekatan yang lebih kohersif, demi menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jangan tidak bisa membedakan tujuan dengan alat, ends dan means. Ends kita, tanah air kita, NKRI kita harus tetap utuh dari rongrongan siapapun dari dalam negeri dan juga luar negeri.

Ambalat. Muncul masalah ini sejak 2 tahun yang lalu, sebenarnya, dua setengah tahun yang lalu. Saya kira sebagian dari Saudara tahu, ditengah keramaian politik waktu itu, pandangan yang bermacam-macam, perang, tidak perang dan sebagainya saya berlayar dengan kapal perang menuju ke perairan Ambalat. Saya sampai pada titik batas Indonesia dengan Malaysia. Kalau saya berdiri satu setengah meter sudah Malaysia. Saya minta teropong, saya keker dimana kapal-kapal perang Malaysia, dimana kapal-kapal kita, bordernya dimana. Garis batas yang dipersengketakan seperti apa dan dimana kita punya keyakinan bahwa itu adalah teritori kita.

Saya katakan waktu itu, kalau memang bangsa ini memang pilihannya perang ya perang ayo, saya di depan. Saya di depan bukan di belakang tetapi kalau kita lebih rasional yang penting tidak ada satu meter pun wilayah kita lepas dan kita bisa menyelesaikan tanpa perang. Tidakkah itu yang lebih bermartabat, tidakkan itu yang lebih tepat. Kita tidak harus mengeluarkan anggaran ratusan triliun tiap tahunnya, belasan triliun tiap bulannya, belum korban jiwa, belum cost dari kita punya angkatan darat, angkatan laut, angkatan udara dan sebagainya. Belum dunia melihat kita, katanya ASEAN, katanya zone of peace and freedom, katanya kita ada ASEAN Charter, katanya ada yang disebut ASEAN Political and Security Community, kenapa berperang diantara sesama anggota ASEAN.

Saya memilih dengan melaksanakan perundingan sangat intensif dengan catatan kedaulatan harga mati, tidak boleh sejengkal tanah pun kita lepas kepada siapa pun.

Ada yang mengatakan dulu Ligitan, Sipadan lepas. Beda. Ligitan, Sipadan dulu sekali diserahkan kepada mahkamah internasional. Ini tidak pernah kita serahkan kepada siapa-siapa karena kita punya keyakinan wilayah itu yang di klaim adalah wilayah kita.

Dengan demikian diplomasi itu pilihan, choice, bukan ragu-ragu, bukan tidak tegas, pilihannya perang atau tidak perang. Saya berpegang teguh pada tujuan, cara, mari kita pilih. Mana yang lebih civilized. Kalau tidak ada cara lain, kalau tidak ada jalan lain sebagaimana sasanti bangsa Indonesia, cinta perdamaian tetapi lebih cinta kemerdekaan artinya kedaulatan itu sesuatu yang tidak kita perjualbelikan.

Oleh karena itu untuk dipahami oleh rakyat Indonesia bahwa kita sangat-sangat serius untuk menyelesaikan permasalahan di perairan Ambalat itu. Ketika terjadi insiden, saya sedang berada di, kalau tidak di Korea Selatan saya waktu itu, ingat saya, betul? Saya sedang ada pertemuan puncak 10 Pemimpin ASEAN di Jeju Island, Korea Selatan dengan Presiden Korea Selatan, Lee Myung-bak saya telepon Panglima TNI, saya telepon Kepala Staf TNI Angkatan Laut, saya telepon Menko Polhukam untuk mengambil langkah-langkah yang tepat, bilang kalau memang masuk wilayah kita, kita usir dan halau saat itu juga dan sudah diusir, dan sudah dihalau, tidak pernah dibiarkan tidak ada, karena sudah berlaku prosedur operasi sejak dua setengah tahun yang lalu. Angkatan Laut kita sudah berpatroli, TNI kita sudah melaksanakan tugas, penjagaan wilayah kita, tidak ada kata-kata dibiarkan, tidak ada kata-kata takut, tidak ada kata-kata ragu, semua berlangsung sebagaimana yang telah kita tetapkan. Atas dasar sistem, prosedur dan operasi yang kita jalankan.

Saya mengirim utusan ke Malaysia menemui Perdana Menteri Malaysia, saya berbicara telepon dengan Perdana Menteri Malaysia meskipun tidak harus dipublikasikan. Intinya jangan sampai terjadi insiden, kita lanjutkan perundingan yang lebih intensif, lebih konklusif agar bisa selesai. Tidak ada yang tidak kita tangani dengan sesungguh-sungguhnya. Ini akuntabilitas seorang presiden kepada konstitusinya, kepada negaranya, kepada sejarah dan kepada masa depan.

Dengan demikian mari kita jaga bersama-sama termasuk Ambalat agar wilayah itu benar-benar menjadi wilayah negara kita yang tidak bisa diganggu oleh siapapun.

Saudara-saudara,
Kedaulatan politik bagian dari kedaulatan negara. Saya tetap menjalankan politik bebas aktif. Pernah dulu Indonesia haluan politik kita ke kiri-kirian, pernah ke kanan-kananan. Kita harus kembali pada politik bebas aktif. 5 tahun terakhir ini kita membangun yang disebut dengan strategic partnership dengan negara-negara besar, dengan berlandaskan politik bebas aktif.

Kami, saya sebagai Kepala Negara, sebagai Presiden menandatangani banyak sekali dokumen, perjanjian kemitraan strategis, kita dengan China, kita dengan Rusia, kita dengan Korea, kita dengan Jepang, kita dengan Timur Tengah, kita dengan Eropa, kita dengan Australia dan sebagainya, sepanjang dia tidak mengganggu kita, mengancam kedaulatan kita mereka adalah sahabat demi kepentingan Indonesia. Politik bebas aktif.

Isu HAM Tim-Tim, baru tiga bulan saya menjadi presiden, ada surat dari PBB, meminta agar segera diselesaikan isu HAM Tim-Tim kalau tidak sejumlah jenderal kita akan diangkat pada mahkamah internasional, saya katakan tidak, saya jawab secara tertulis, saya jawab secara lisan, saya bertemu dengan Sekjen PBB, Koffi Anan beberapa kali, tidak, biarkan kami Indonesia menyelesaikan sendiri dengan Timor Leste. Dunia waktu itu tidak bersedia. Ini pelanggaran HAM berat, sangat serius, ya tapi kami akan menyelesaikan dengan Timor Leste. Pilihan itulah yang melahirkan CTF, Commission of Truth and Friendship bukan the Commision of Expert yang diinginkan Perserikatan Bangsa Bangsa. Kita membuktikan bahwa dalam hal itupun kita berani untuk menyelesaikan secara sendiri dan kemudian alhamdulillah, tahun lalu sudah selesai, bla-bla-bla dan Alhamdulillah kita dengan Timor Leste yang harus kita jaga demi keutuhan kita, harga diri kita, martabat kita dan juga persahabatan kita dengan Timor Leste.

Lagi-lagi kemandirian dibidang politik, ketika isu nuklir Iran mengemuka, saya jelaskan kepada Saudara, kepada rakyat Indonesia, kita memilih atas dasar pilihan kita, kepentingan kita. Indonesia menjadi anggota dewan keamanan PBB waktu itu. Pertama kita setuju dengan resolusi, 15 anggota, 5 anggota tetap, 10 anggota tidak tetap. Indonesia setuju karena kita pikir setuju dengan resolusi. Kita tidak didikte oleh siapa-siapa waktu itu. Tidak Amerika, tidak Inggris, tidak Perancis, tidak Rusia dan tidak China yang punya hak veto, tidak siapapun.

Ketika resolusi berikutnya lagi, Indonesia berseberangan dengan 14 anggota dewan keamanan PBB, Indonesia 1 melawan 14, mereka setuju resolusi, kita abstein. Itu saya tidak didikte oleh Achmad Dinejad, tidak. Tidak didikte oleh siapapun. Tapi pikiran rasional kita, kepentingan kita, disitu saya buktikan bahwa ketika kepentingan kita mengatakan A, nobody can’t dictate us, tidak ada kepentingan kita dan kita membuktikan justru disitu disegani, tidak takut sama sana, tidak takut sama sini, celaka kalau kita mengambil keputusan pilihan politik posisi kita di PBB didikte oleh Irak atau didikte oleh Amerika, tidak boleh. Yang mendikte kita sendiri. Itu contoh lain dari kedaulatan dibidang politik.

Kedaulatan ekonomi, kita telah memilih. Kita tidak memilih ekstrim-ekstrim dari mahzab dan ideologi ekonomi apakah itu ekonomi kapitalisme yang sangat absolut, pasar yang sangat fundamental dengan turunan neo liberalisme, bukan, tidak cocok bagi Indonesia atau ekonomi komando, ekonomi komunis, ekonomi yang dijalankan oleh negara dengan turunannya ekonomi sosialis yang masih mengalir pada prinsip-prinsip ekonomi komando, bukan. Kita memilih ekonomi yang saya sebut dengan ekonomi terbuka berkeadilan sosial. Kalau saya memilih jalan tengah ini bukan ragu-ragu. Kita tidak memilih yang kapitalisme, fundamental itu, tidak memilih komunisme yang komando. As a matter of choice, pilihan kita yang paling tepat karena bagi kita market dalam sebuah ekonomi di negara manapun berlaku juga di China, juga di Rusia, juga di Vietnam, juga di Kuba dimanapun. Tetapi market sering tidak adil, sering menimbulkan gap, sering tidak memperhatikan yang lemah, kita memastikan bahwa peran pemerintah, the government rules juga dijalankan agar pemerintah bisa mencegah kalau pasar gagal, mengatur keadilan, mengatur keseimbangan, mengatur pemerataan, disitu. Pilihan inilah bukan seolah-olah kita gamang, as a matter of choice. Ini adalah kedaulatan ekonomi.

Kemudian kedaulatan jati diri dan budaya bangsa, saya kira semua sudah tahu dan saya senang tadi diingatkan ada 4 pilar dalam kerangka bernegara kita, Pancasila, Undang Undang Dasar 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.

4 pilar itu sesungguhnya our fundamental consensus, konsensus dasar kita, jati diri kita, pilar kita dalam kehidupan bernegara. Kehidupan bernegara berarti kehidupan berbangsa dan bernegara.

Saudara-saudara,
Itu kedaulatan. Jadi tidak ada yang tidak gamblang dengan bagaimana kita menegakkan kedaulatan di negeri ini.

Yang ketiga atau yang terakhir adalah kemandirian. Kemandirian ekonomi. Penduduk dunia 6,6 miliar. Penduduk Indonesia 230 juta. Kita mengkonsumsi pangan lebih besar lagi, lebih besar lagi karena daya beli yang meningkat, bumi tidak bertambah bahkan makin terkuras sumber daya alamnya.

Oleh karena itu menjadi hilang kehormatan kita kalau kita serba mengimpor bahan pangan. Tanah kita memungkinkan untuk kita berkecukupan dengan pangan. Dengan membangun ketahanan pangan berarti kita membangun elemen kemandirian yang paling penting.

Energi demikian juga. Sumber pembiayaan, saudara-saudara. Kalau dulu barangkali karena krisis, kita jual aset, kita memberikan privatisasi secara berlebihan, ditolong IMF, ada CGI, dikontrol kita punya planning, kita punya implemantation. Saya kira era yang paling tidak baik karena jelas kita terkungkung kesana kemari.

Oleh karena itu alhamdulillah tahun demi tahun kita meningkatkan sumber pembiayaan dalam negeri, pajak, cukai, penerimaan non migas, tidak lagi harus dengan jual aset, tidak lagi dengan privatisasi atau sumber yang lain. Hutang IMF sudah kita lunasi, CGI sudah kita bubarkan. Bahwa setiap pembangunan itu selalu ada biaya pembangunan juga berlaku di negara lain yang disebut hutang. Mari kita pastikan hutang itu besarnya dibandingkan dengan penerimaan harus rasional, tidak boleh besar pasak dari pada tiang.

Awal krisis, GDP kita untuk menanggung utang lebih dari 70 persen. Tahun 2004, GDP kita, PDP kita menanggung utang 54 persen. Sekarang ini GDP kita Rp 5 ribu triliun jumlahnya karena naik dua kali lipat dibanding 2004, menanggung utang 32 persen. Begitu membaca, back to GDP ratio, utang dibandingkan dengan kapasitas, dengan kemampuan negara untuk menanggungnya. Ini juga contoh bahwa kita makin kecil ratio kita, makin kuat kita punya kapasitas dan kemampuan.

Pasar domestik, krisis yang sekarang terjadi ini memberi pelajaran. Negara yang memiliki export oriented economy rusak. Singapura, 7 persen, drop minus 2 persen mungkin sekarang minus 7 persen. Negara yang lain rontok. Indonesia alhamdulillah tidak terlalu jatuh, bahkan dinilai setelah China dan India kita punya positive growth yang baik. Why? Karena kita tidak habis-habisan berorientasi kepada ekspor.

Ke depan Saudara-saduara,
Pasar domestik harus kita besarkan, kita punya kemampuan, sumber daya alam kita, pembeli kita, wilayah kita, tinggal kita bikin manajemen yang bagus, yang adil. Ada pasar domestik yang berkembang dengan demikian kalau ada gonjang-ganjing di tingkat dunia tidak perlu khawatir ekonomi kita rontok. Ini contoh bagaimana kita membangun kemandirian ekonomi yang lebih baik.

Pertahanan. Menhan ada disini. Sejak 2005 kita bertekad, yang bisa kita bikin, bikin, tidak ada lagi beli-beli karena komisi, karena rekanan, karena itu. Yang dihasilkan dalam negeri bisa, harus dalam negeri. Yang tidak bisa baru beli. Kapal selam misalkan, pesawat tempur yang canggih misalkan, itupun dua syaratnya tidak boleh ada kondisionalitas. Jangan seperti dulu kita di embargo, 12 tahun baru lepas pada tahun 2005 karena syaratnya banyak, ini, ini, ini. Ini uang kita, beli pesawat masa’ dengan persyaratan tetapi ke depan kalau terpaksa beli harus ada scheme yang disebut dengan alih teknologi, technology transfer. Harus ada joint investment, harus ada joint production, arahnya kesitu tetapi yang bisa kita bangun dalam negeri, kita bangun dalam negeri.

Teknologi. Bangsa yang maju tidak mungkin tanpa penguasaan ilmu dan teknologi. Kalau kita ingin menjadi bangsa yang mandiri ya kita bangun. Research and development agak terbengkalai, tahun tahun terakhir kita benahi, gaji peneliti kecil sekali, bagaimana mungkin dia bisa bersemangat untuk melakukan reseach and development. Perguruan tinggi kita sudah banyak yang masuk world class university. Daya saing kita oleh ukuran dunia makin baik meskipun kita belum puas.

Manusia unggul, anak-anak kita juara olimpiade juga makin bagus. Saya terharu, saya kira Saudara akan terharu. Mahasiswa kita, tim kita juara robot di Amerika Serikat mengalahkan tim Amerika Serikat. Ada potensi itu tinggal kita gali dan kita kembangkan.

Bisnis. Ulangi, teknologi yang berkaitan dengan dunia usaha. Kita kibarkan bendera merah putih, setuju 100 persen. Dengan catatan berdaya saing ya, adil, kemudian memberikan kesempatan kepada semua untuk betul-betul bisa bersama-sama meningkatkan semuanya itu.

Saudara-saudara,
Itulah tiga hal. Satu masalah kesejahteraan rakyat, kedua masalah kedaulatan, ketiga masalah kemandirian. Kalau soal pilpres 2009 mari kita sukseskan yang penting aman, damai, lancar, tertib, demokratis. Gunakan hak pilih masing-masing, Tuhan akan menentukan nanti, rakyat akan memberikan mandatnya.

Demikianlah yang saya sampaikan dan akhirnya, akhirnya dengan terlebih dahulu memohon ridho Tuhan Yang Maha Kuasa dan dengan mengucapkan "bismilahirrahmanirrahim", Rapat Pimpinan Nasional Pemuda Panca Marga Tahun 2009 dengan resmi saya nyatakan dibuka.

Sekian.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh,



Biro Pers dan Media
Rumah Tangga Kepresidenan
Redaksi | Syarat & Kondisi | Peta Situs |

Rabu, 25 Februari 2009

VETERAN RI dan NASIBMU KINI...!!!



" Legiun Veteran Republik Indonesia atau LVRI adalah organisasi yang menghimpun para Veteran Republik Indonesia. Menurut Undang-undang No. 7 Tahun 1967, negara perlu memberikan penghargaan kepada mereka yang telah menyumbangkan tenaganya secara aktif atas dasar sukarela dalam ikatan kesatuan bersenjata baik resmi maupun kelaskaran dalam memperjuangkan, membela dan mempertahankan Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam Undang-undang disebutkan bahwa Veteran Republik Indonesia adalah Warga Negara Republik Indonesia yang ikut secara aktif dalam sesuatu peperangan membela Kemerdekaan dan kedaulatan Negara Republik Indonesia menghadapi negara lain yang timbul di masa yang akan datang, dan juga mereka yang ikut dalam masa Revolusi fisik antara 17 Agustus 1945 sampai 27 Desember 1949 untuk mempertahankan Negara Republik Indonesia, ikut aktif dalam perjuangan pembebasan Irian Barat melakukan Trikora sejak 10 Desember 1961 sampai dengan 1 Mei 1963, dan yang ikut melakukan tugas Dwikora langsung secara aktif dalam operasi-operasi/pertempuran dalam kesatuan-kesatuan bersenjata. Menurut UU No. 7/1967 semua Veteran yang telah disahkan memperoleh gelar kehormatan Veteran Republik Indonesia dan berhak dan wajib menjadi anggota Legiun Veteran Republik Indonesia yang merupakan satu-satunya organisasi massa Veteran."

Berita :
KETUA LEGIUN VETERAN RI Cabang Bengkulu, LETKOL INF PURN. ASFAR GULAM Di Fitnah dengan keji oleh seorang LURAH sehingga harus mendekam didalam Ruang Penjara yang diisi oleh 8 napi dlm 1 Ruangan kecil di LAPAS Bengkulu.
Dengan UMUR beliau yang sudah lebih dari setengan abad dan belum tentu bersalah tersebut sudah jelas jelas mengenyam penyiksaan didalam penjara tersebut akibat P21 Jaksa Penuntut setelah mendengarkan keterangan sepihak berdasarkan BAP Kepolisian yang isi dakwaan tersebut beliau disuruh tanda tangan tanpa dibacakan terlebih dahulu (menurut keterangan beliau ).
Penderitaan ini bukan hanya berlangsung dalam proses sidang yang oleh Hakim terkesan memaksakan untuk mengakui kesalahan yang dituduhkan dalam dakwaan ( Harian harian RB ). dugaan adanya konspirasi terkuak setelah diketahui bahwa Lurah tersebut adalah anak mantan Walikota Bengkulu yang nota bene memiliki jaringan kuat didaerah.

sebagai seorang purnawirawan TNI, sosok beliau di dalam sosial kemasyarakatan didaerah tempat tinggal beliau sudah sangat dikenal, dan sebagai ketua pengurus Masjid Beliau diundang untuk menghadiri rapat anggota kelompok masjid. didalam rapat tersebut seorang anggota kelompok masjid menanyakan laporan keuangan penagihan rekening listrik yang dikelola oleh kelompok masjid yang salah satu anggotanya adalah ibu lurah tersebut. dirasakan tersudut dg pertanyaan tersebut, Ibu Lurah yg diundang tidak sebagai lurah namun sbg anggota kelompok masjid tersebut bingung, dengan membawa bawa nama lurahnya tersebut ibu itu gaduh bersama anggota kelompok masjidnya sehingga membuat Bpk. Asfar Gulam memohon untuk tidak gaduh, akhirnya kelompok ibu lurah tersebut meninggalkan masjid. ternyata tidak berselang lama ibu lurah mengajak CAMAT kembali ke mesjid tersebut. Namun dengan arif Pak Camat mengambil jalan tengah untuk berdamai, karena merasa tidak ada yang perlu didamaikan dan Pak Asfar juga tidak merasa menyalahkan bu lurah. namun merasa tidak puas dengan tidak adanya perlawanan dari ketua Pengurus masjid pada waktu itu, ibu lurah beberapa hari kemudian melaporkan Pak Asfar kepada POLISI SEktor setempat dengan membuat keterangan bahwa Pak Asfar telah melakukan perbuatan perbuatan seperti yang di dakwakan kepada terdakwa, dengan menampar,dll...( Harian RB )
Namun Ibu Lurah tersebut selang beberapa bulan kemudian menyampaikan kembali kepada Pers bahwa pak asfar tidak menampar tapi mengelus/mengusap.muka ibu lurah tersebt.

hal seperti ini benar benar membuat Pak. ASfar bingung selaku Abdi negara dan sedang menjalankan tugas Rutinnya sebagai KETUA LVRI Bengkulu dengan begitu banyaknya urusan tugas pengurusan Keterangan Pensiun, serta merta saja dijemput oleh KEPOLISIAN sektor daerah tersebut dengan mobil dibawa ke polsek untuk menandatangai BAP yang telah sekian bulan disampaikan ke kejaksaan kemudian dikembalikan kembali ke polsek yang dianggap BAP tersebut tidak lengkap. dan dalam kurun waktu yg sangat singkat kejaksanaan memerintahkan penangkapan dan memasukkan BELIAU LANGSUNG KEDALAM SEL TANPA ada dimintai keterangan sedikitpun. Sebagai MANTAN Prajurit KOSTRAD Beliau sudah ditempa berbagai ujian meskipu demikian beliau sangat taat hukum, tidak ada perlawanan beliau mengikuti proses tersebut hingga beliau sadar telah dimasukkan penjara bersama tahanan maling, penipu, dsb didalam 1 kamar yang berisi lebih dari 5 orang... Auzubillah Min Zalik.. meski di Zalimi beliau tidak pernah emosi,
namun apakah kesabaran tidak ada batasnya...

berita diatas kami himpun dari harian lokal yg selalu memonitor sidang, serta keterangan terdakwa, yang mana sumber berita dikoran lokal hanya menyampaikan berita berdsasarkan materi dakwaan tanpa ada memintai keterangan versi terdakwa.
Ketimpangan berita ini jelas membuat opini dimasyarakat yang tidak berimbang juga.

apakah mungkin Seorang Tokoh Masyarakat, Prajurit, Pejuang Pembela RI, Umat Muslim, Ketua Pengurus Masjid akan melakukan perbuatan konyol dengan menampar/mengusap muka seorang Ibu Lurah. selain itu dari keterangan penduduk setempat diperoleh bahwa selain baru menjadi ibu lurah, juga sebagai tukang kridit, penyebar isu diRT, melakukan intimidasi thd warga serta track record yg tidak jelas banyak disampaikan warga terhadap sosok ibu lurah baru tersebut yg mantan anak walikota itu.

disini jelas Harga diri seorang Prajurit GARUDA RI akan tercabik cabik..!!!!
belum cukupkah pengorbanan beliau selama ini...
dengan menerima perlakuan APARAT PENEGAK HUKUM disaat waktu yang sama para Koruptor masih diluar menghirup udara bebas meski tuntutan telah dijatuhkan...
dengan memenjarakan seorang kakek yg belum jelas duduk perkara, diwaktu jam kerja mengabdi kan dirinya dimasa purna tugas dipercayai untuk membantu rekan rekan veteran lainya untuk mengurus pensiun..

KITA SEBAGAI PEMUDA PANCA MARGA SANGAT TERENYUH DENGAN SIKAP APARAT PENEGAK HUKUM SAAT INI YANG SEMAKIN BINGUNG DENGAN PENEGAKAN HUKUM YANG DILAKUKANYA SENDIRI..!!!!DENGAN ATAS DASAR YANG TIDAK MANUSIAWI.....!!!

KITA SANGAT MENJUNJUNG TINGGI HUKUM DI NEGARA INDONESIA, SANGAT TAAT HUKUM, DAN BERUSAHA UNTUK MEMBANTU APARAT DIDALAM MENEGAKKAN HUKUM DINEGARA REPUBLIK INDONESIA YANG KITA CINTAI INI.

TOLONG BANTULAH BELIAU BERIKAN DORONGAN MORIL UNTUK LEBIH BERSABAR... KARNA ALLAH TIDAK AKAN MEMBERIKAN UJIAN KEPADA UMATNYA APABILA TIDAK MAMPU MENERIMA UJIAN TERSEBUT...

TOLONG TUNJUKKAN DIMANA LETAK KEADILAN DI BENGKULU INI BERADA...

KEPADA REKAN REKAN SEKALIAN, ADALAH SARAN-SARAN BAIK MORIL MAUPUN SPIRITUIL MASUKAN KAMI MOHON, JANGAN SAMPAI GARUDA KITA TERCORENG OLEH ULAH ORANG ORANG YANG TIDAK MENGERTI ARTI MORIL ITU SENDIRI......!!!!!!!!!

KONTAK :
KETUA MADA PPM BENGKULU : IR. ARJUNA KENDI :081385783100
SEKRETARIS 2 PPM MACAB BENGKULU SELATAN : ADE DHARMA PUTRA : 08129965015

KOMANDAN KODIM BENGKULU BPK. SAHERLAN : 08129416659

Jumat, 20 Februari 2009


Pesan Diteruskan ----
Dari: MUHAMAD EKO BASUKI
Kepada: dpp_ppm@yahoo.co.id
Terkirim: Jumat, 6 Februari, 2009 21:46:30
Topik: [PEMUDA PANCA MARGA] AUDENSI DENGAN PRESIDEN


Ketua Umum Pemuda Marga dan beberapa pengurus diterima oleh Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono pada hari Selasa 3 Februari 2009 di Istana Negara, Audensi dengan Presiden dalam rangka menyampaikan rencana Rapim dan Rakernas dan menyampaikan 10 pointers permasalahan nasional, sikap PPM dalam rangka Sukses Pemilu yang menginstruksikan kepada seluruh anggota PPM untuk menggunakan hak pilihnya (Tidak Golput) dan netral, yang penting adalah untuk semua partai yang mendukung 4 Pilar Kebangsaan bagi Keutuhan NKRI dan tidak dapat ditawar-tawar lagi yaitu 1. Pancasila, 2. UUD RI Tahun 1945, 3. NKRI, 4. Bhineka Tunggal Ika.
Pemerintah diharapkan segera mewujudkan tunjangan veteran sebagai salah satu bentuk penghargaan kongkret terhadap THE FOUNDING FATHER dan KELUARGANYA, atas permasalahan nasional perlu memikirkan juga kedepan dalam rangka mengembangkan demokrasi khususnya melalui pilkada agar dapat menyatukan Pilkada secara regional / provinsi untuk dihindari demokrasi di Indonesia yang akan menimbulkan biaya tinggi dan berlarut-larut, terciptanya situasi yang kondusif dalam suasana ekonomi yang tidak menentu akibat krisis ekonomi dunia. Masyarakat dalam waktu 5 tahun harus melakukan hak pilihnya, sehingga cenderung mengalami "keletihan politik" yang akan menambah GOLPUT

--
Posting oleh MUHAMAD EKO BASUKI ke PEMUDA PANCA MARGA pada 2/06/2009 06:00:00 AM

Kamis, 22 Januari 2009



Reminder from: mabes_ppm Yahoo! Group

Title: HARI JADI PPM KE 28

Date: Thursday January 22, 2009
Time: 8:00 am - 9:00 am
Location: SELURUH INDONESIA
Notes: TANHANA DHARMA MANGRWA, SELAMAT HARI JADI KE 29 PEMUDA PANCA MARGA SEMOGA KITA DAPAT LIMPAHAN RAKHMATNYA DAN SUKSES SELAlu

Selasa, 13 Januari 2009

Situasi Politik Bengkulu Selatan Pasca Putusan MK Tangal 8 Januari 2009

Manna, Pagi Pukul 07.00 wib, Tanggal 13 Januari 2009

Malam tadi Ketua APDESI asosiasi pemerintahan di daerah ( Kades ) Bengkulu Selatan.. menyatakan penolakan tentang hasil putusan MK yang menyakatan Gugurnya Dirwan sebagai Calon Bupati Bengkulu hasil Pleno KPU tanggal 26 Desember 2008 lalu, dal melaksanakan Pilkada ulanga 2010 nanti, melalui surat yang ditujukan ke Presiden Republik Indonesia dan berikut lampiran pernyataan tersebut berupa tandatangan dari masing masing kades sejumlah 106 dari 339 desa yan ada dibengkulu selatan.
Dan isi dari surat tersebut juga menyatakan bahwa apabila Pasangan Dirha batal dilantik dan akan Pilkada Ulang, maka Perhimpunan Asosiasi Kades bengkulu selatan akan memboikot proses Pilkada Ulang tersebut berlangsung. dimana dari butir pernyataaanya menjelaskan, lebih penting jika dana pilkada ulang tersebut dapat digunakan sebagai bahan kebutuhan masyarakat yang masih banyak mebutuhkan....

Jumat, 16 Mei 2008

Shooting Practice



Shooting Practice :

Program Latihan Menembak bersama dengan Batalyon 144/JY Bengkulu, adalah kegiatan rutin dalam rangka meningkatkan Ketahanan di Daerah, sekaligus mempererat Keluarga Besar TNI .



RockYou FXText